Desa Dukuhbenda memiliki sejarah yang berawal dari lurah Desa Cintamanik yang memiliki wilayah yang luas, kemudian adik dari lurah tersebut meminta wilayah kakaknya untuk dibagi dengan adiknya. Akhirnya wilayah kakaknya dibagi menjadi dua, yang kemudian wilayah tersebut diberi nama Dukuhbenda.Desa Dukuhbenda berasal dari kata dukuh yaitu bagian dari Desa dan benda yaitu benda atau barang yang bisa diartikan desa yang berharga.
Terdapat pula sejarah lampau sebelum adanya desa Dukuhbenda, Desa Dukuhbenda yang dipercaya di tempati oleh raden sekutu dipercaya menanamkan patok yang membatasi antar perdukuhan diantaranya ada pring galih, singa wangsa, singa werdana, dan jaran sembrani, keempat patok ini memiliki Wujud yang berbeda sesuai degan namanya. Selain untuk pembatas konon patok ini berfungsi untuk menjaga desa Dukuhbenda. Keempat patok ini dipimpin oeh raden sekutu. awal mula kedatangan raden sekutu yaitu di dusun Bujil. Raden sekutu memiliki peliharaan berupa jaran sembrani (kuda sembrani), jaran sembrani ini dipercaya bisa terbang, raden sekutu seringkali keliling desa Dukuhbenda dengan menggunakan jaran sembrani ini untuk melihat keadaan disekitar desa Dukuhbenda.
Suatu ketika ada suatu masalah yang mengharuskan raden sekutu pindah ke arah seltan Dukuhbenda, hingga akhirnya beliau meninggal di sana. Dengan adanya kejadian ini daerah tersebut diberi nama Dusun Siketi.
Sejarah lain mengatakan, dahulu kala Desa Dukuhbenda didatangi oleh seorang yang masyarakat Dukuhbenda sebut sebagai Kaki Guna. Kaki Guna tidak tinggal bersama warga, namun ia tinggal di bawah pohon benda. Masyarakat dukuhbenda beranggapan bahwa Kaki Guna adalah seorang calon wali. Hal tersebut dikarenakan masyarakat Dukuhbenda melihat Kaki Guna sedang menancapkan tongkatnya ke tanah dan kemudian dari dalam tanah tersebut memancarkan air.
Pada jaman penjajahan belanda Dusun Siketi ini dijadikan sebagai tepat persembunyian para tentara. Di Dusun Siketi terdapat batu besar yang bernama "Watu Lemari" yang dalam bahasa Indonesia berarti batu lemari.
Desa Dukuhbenda sudah berdiri sejak tahun 1942 an. Pemerintahan Desa Dukuhbenda berawal sejak zaman Hindia Belanda dan sudah terdapat pemimpin desa yang disebut Kepala desa. Sejak awal berdiri hingga sekarang, terdapat beberapa orang yang menjabat sebagai kepala desa Dukuhbenda dan kepala desa yang sedang menjabat saat ini adalah bapak Sopani.
Sejarah Kepala Desa Dukuhbenda
| No | NAMA | PRIODE | KETERANGAN |
| 1 | SAKBAN | 1942 - 1950 | Kepala Desa Pertama |
| 2 | KRAMANGGALA | 1950 - 1956 | Kepala Desa Kedua |
| 3 | DOGLEG | 1956 - 1960 | Kepala Desa Ketiga |
| 4 | PERLOT | 1960 - 1962 | Kepala Desa Kempat |
| 5 | TAHIR | 1962 - 1963 | Kepala Desa Kelima |
| 6 | SENAH | 1963 - 1964 | Kepala Desa Keenam |
| 7 | SULEMI | 1964 - 1972 | Kepala Desa Ketujuh |
| 8 | JUREMI | 1972 - 1989 | Kepala Desa Kedelapan |
| 9 | MUHAR | 1989 - 1993 | Kepala Desa Kesembilan |
| 10 | Drs. MUNIF | 1993 - 2009 | Kepala Desa Kesepuluh |
| 11 | SODIRYO | 2009 - 2016 | Kepala Desa Kesebelas |
| 12 | MUHAMAD ROJIKIN | 2016 - 2018 | Penjabat Kepala Desa |
| 13 | SUDIRYO | 2018 - 2023 | Kepala Desa Kedua belas |
| 14 | NASRULLOH A.md | 2023 | Penjabat Kepala Desa |
| 15 | SOPANI | 2023 - 2032 | Kepala Desa Ketiga belas |
Dukuhbenda merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini berjarak sekitar 6 Km dari pusat pemerintahan kecamatan atau berjarak 36 Km dari ibu kota Kabupaten Tegal. Luas wilayah desa Dukuhbenda 507,9 ha, dengan jumlah penduduk dengan keseluruhan 10315 iwa. Desa Dukuhbenda teridiri dari 7 dusun, 7 RW dan 39 RT.
Masyarakat desa Dukuhbenda dari jumlah penduduk yang disebutkan, untuk generasi mudanya rata-rata sudah mengenyam pendidikan hingga tingkat ekolah menengah atas atau yang setara. Namun tidak sedikit pula yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Ini adalah bukti bahwa masyarakat desa Dukuhbenda sudah sadar akan pentingnya pendidikan anak.Dukuhbenda merupakan salah satu desa yang berada d i kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini berjarak sekitar 6 Km dari pusat pemerintahan kecamatan atau berjarak 36 Km dari ibu kota Kabupaten Tegal. Luas wilayah desa Dukuhbenda 507,9 ha, dengan jumlah penduduk dengan keseluruhan 10315 iwa. Desa Dukuhbenda teridiri dari 7 dusun, 7 RW dan 36 RT.
Masyarakat desa Dukuhbenda dari jumlah penduduk yang disebutkan, untuk generasi mudanya rata-rata sudah mengenyam pendidikan hingga tingkat ekolah menengah atas atau yang setara. Namun tidak sedikit pula yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Ini adalah bukti bahwa masyarakat desa Dukuhbenda sudah sadar akan pentingnya pendidikan anak.